Komplikasi Talasemia yang Perlu Diwaspadai
Warta.digital – Talasemia adalah kelompok gangguan genetik yang memengaruhi produksi hemoglobin, protein yang membawa oksigen dalam sel darah merah. Komplikasi talasemia dapat berkembang seiring bertambahnya usia dan dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup penderita. Berikut adalah beberapa komplikasi talasemia yang perlu diwaspadai:
1. Anemia yang parah
Talasemia menyebabkan produksi hemoglobin yang terganggu, yang mengakibatkan anemia kronis. Anemia yang parah dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, pusing, sesak napas, dan penurunan stamina. Penderita talasemia mungkin memerlukan transfusi darah reguler untuk mengatasi anemia yang berat.
2. Overload besi
Penderita talasemia sering mengalami penumpukan besi berlebih dalam tubuh akibat transfusi darah berulang atau penyerapan besi yang meningkat. Overload besi dapat menyebabkan kerusakan organ, terutama hati, jantung, dan pankreas. Pada jantung, penumpukan besi dapat menyebabkan gagal jantung dan gangguan irama jantung. Overload besi juga dapat merusak hati dan menyebabkan fibrosis atau sirosis hati.
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Talasemia dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Anemia kronis dapat menghambat pertumbuhan tulang dan dapat menyebabkan keterlambatan pubertas. Penderita talasemia sering memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan populasi umum.
4. Infeksi
Penderita talasemia memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi. Anemia kronis dan kerusakan organ seperti hati dan limpa dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi bakteri, virus, dan jamur. Infeksi yang berulang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan memerlukan perawatan medis yang intensif.
5. Gangguan tulang
Talasemia dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tulang dan dapat memengaruhi kepadatan tulang. Hal ini dapat menyebabkan risiko osteoporosis (penurunan kepadatan tulang) dan risiko fraktur tulang yang lebih tinggi.
Baca Juga : Tanda-tanda Neuropati Diabetik yang Harus Diwaspadai
6. Gangguan hormonal
Talasemia dapat mempengaruhi kelenjar endokrin, termasuk kelenjar tiroid dan kelenjar seksual. Penderita talasemia dapat mengalami hipotiroidisme (penurunan fungsi tiroid) atau gangguan hormon seksual seperti hipogonadisme, yang dapat mempengaruhi perkembangan seksual dan kesuburan.
7. Gangguan reproduksi
Pada pria, talasemia dapat menyebabkan hipogonadisme yang mengakibatkan penurunan kualitas sperma dan infertilitas. Pada wanita, talasemia dapat mempengaruhi siklus menstruasi dan menyebabkan ketidaksuburan atau masalah reproduksi lainnya.
8. Efek psikologis dan sosial
Talasemia yang parah dan pengobatannya yang intens dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan emosional penderita. Penderita talasemia dapat mengalami stres, depresi, kecemasan, dan masalah sosial karena perawatan yang memakan waktu, pembatasan aktivitas, dan isolasi sosial.
9. Mengalami kerusakan tulang
Anemia yang dialami oleh penderita talasemia akan membuat sumsum tulang bekerja lebih keras untuk memproduksi sel darah merah. Kondisi ini kemudian akan membuat sumsum tulang meregang dan tulang menjadi lebih tipis, lebar, serta lemah. Akibatnya, tulang menjadi lebih aman untuk mengalami kerusakan. Struktur tulang juga akan menjadi tidak normal, khususnya pada area wajah dan tengkorak.
Untuk itu, penderita perlu melakukan pemeriksaan dan perawatan yang diperlukan secara teratur untuk mencegah komplikasi talasemia di atas.