Ini Dampak Gerhana Matahari Langka Terjadi Saat Ramadhan
Warta.digital – Ada fenomena langka gerhana matahari yang akan terjadi di bulan Ramadan tahun ini. Fenomena ini akan terjadi pada April 2023 dalam pembagian waktu yang berbeda.
Fenomena gerhana matahari hibrida ini dapat diamati di Indonesia bagian timur dan tengah, sedangkan bagian tengah dan barat akan mengalami gerhana matahari sebagian (partial).
Menurut situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana matahari adalah peristiwa di mana bulan menghalangi sinar matahari sehingga tidak seluruhnya mencapai Bumi.
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dari pergerakan dinamis posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya. Setidaknya pada tahun 2023 akan terjadi beberapa kali gerhana matahari.
Peneliti Pusat Penelitian Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Johan Mehmet juga mengungkapkan gerhana matahari yang terjadi merupakan gerhana yang sangat istimewa karena merupakan gerhana matahari hybrid yang langka.
Di Indonesia, gerhana matahari ini akan diamati sebagai gerhana matahari total (GMT) di Indonesia bagian timur, sedangkan di wilayah Indonesia lainnya akan diamati gerhana matahari sebagian.
Gerhana matahari ini akan diamati sebagai gerhana matahari cincin di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Baca juga: Ketua MUI: Kalau Disembah Musyrik, Dijamin Teman Berarti Berteman Dengan Jin
Pada GMT 2023, lintasan bayangan (bayangan) inti Bulan di permukaan Bumi akan melewati sebagian wilayah Indonesia timur. Johan menjelaskan, durasi GMT pada titik ini membutuhkan waktu satu menit 16 detik.
“Sebagian besar lintasan jalur GMT 2023 melewati wilayah lautan seperti Laut Timor dan Laut Banda. Daratan yang dilalui jalur GMT ini yaitu sebagian Timor Leste dan beberapa daerah di Papua Barat,” dikutip dari laman BRIN, Sabtu (25/3/2023)..
Beberapa wilayah yang akan dilalui GMT 2023: Kab. Fac vac, topi. Teluk Bentony, Kap. Teluk Windama, Cap. Kepulauan Yapin, dll. Prakiraan Visi 2023 GMT BIAC dimulai pada 12.20 EST, dan puncak GMT terjadi pada 13.57 GMT.
Sementara di Jakarta, gerhana matahari sebagian dimulai pada 09.29 W West Atlantic dan puncaknya pada 10.45 W West Pacific.
Gerhana matahari bisa kita amati dengan aman menggunakan teleskop dengan solar filter, kacamata khusus gerhana matahari, kamera DSLR dengan lensa telephoto dengan solar filter dan melalui kamera lubang jarum, jelas Johan.
Namun perlu diingat bahwa Anda tidak diperbolehkan melihat matahari secara langsung tanpa menggunakan sun filter khusus. Karena dapat berdampak pada kerusakan retina.
Menurut Detikcom, anggota tim astrofotografi Universitas Brawijaya Eka Maulana mengatakan, fenomena ini berpotensi menimbulkan banyak efek. Salah satunya adalah rendahnya intensitas radiasi infra merah matahari yang jatuh ke ionosfer bumi. Sehingga jumlah foton yang merupakan gelombang elektromagnetik di atas bumi juga berkurang.
Perubahan radiasi ini dapat dirasakan oleh organisme yang peka terhadap perubahan intensitas gelombang elektromagnetik, seperti reptilia, burung, dan beberapa tumbuhan.
Selain itu, fenomena ini juga mempengaruhi segala bentuk perubahan iklim, cuaca dan fenomena alam lainnya. Manfaat lain dari fenomena ini bisa menjadi ajang pariwisata untuk mengunjungi lokasi wisata mengamati gerhana.