Paloh Bertemu Jokowi 1 Jam 20 Menit

Warta.digital, JAKARTA – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengklaim dirinya masih diterima dengan baik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu Istana Negara pada Kamis (26/1) lalu. Surya Paloh mengaku bertemu dengan Jokowi selama 1 jam 20 menit. Jumlah waktu itu menurut Surya Paloh merupakan waktu yang lama yang diluangkan oleh seorang Presiden.

“Pertemuan dengan Bapak Presiden Jokowi itu ada. Dalam waktu yang relatif seperti biasanya, cukup panjang bagi saya untuk waktu seorang Bapak Presiden ya. Lebih dari 1 jam 20 menit,” ucap Paloh saat bertandang ke kantor DPP Partai Golkar, Rabu (1/2).

Pertemuan antara Paloh dan Jokowi disebut-sebut karena NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan – yang disebut sosok antitesa Jokowi – sebagai bacapres di Pilpres 2024. Paloh menegaskan baik Jokowi dan koalisi pemerintahan baik-baik saja. Selama pertemuan dengan Jokowi, Palkoalisi pemerintah. 

“Yang saya tahu bahwasannya semuanya kami baik Presiden Jokowi, saya, Mas Airlangga, dan semua harusnya partai-partai koalisi pemerintahan memprioritaskan suasana yang kondusif,” katanya.

“Bagaimana koh mengaku tak ada perubahan sikap Presiden kepada dirinya. Dia mengaku masih diterima baik oleh Jokowi dan tak ada perubahan seperti komunikasi ia dengan Presiden sebelumnya.

“Saya tidak melihat ada perubahan, suasana penerimaan baik dalam apa saja yang saya pahami,” kata Paloh.

Soal kunjungannya ke Golkar, Paloh mengaku tak mendapat perintah eksplisit dari Presiden. Namun, dia mengaku tak mengetahui suasana kebatinan Presiden. Namun, dia meyakini hubungannya dengan Presiden saat ini baik-baik saja.

Menurutnya, hal itu pula yang mestinya diikuti semua partai ita memprioritaskan kepentingan publik yang merindukan pemerintahan yang kuat, tapi tetap menjaga empati nurani publik untuk suatu keadaan seperti ini. Dan saya pikir itu yang mau kita capai dan itu saya yakin ada. Masih tetap kuat di diri seorang Presiden Jokowi,” imbuh Paloh.

Paloh Bertemu Jokowi 1 Jam 20 Menit

Paloh mengatakan, dukungan NasDem untuk Jokowi bukan hanya sebagai retorika atau kepentingan sesaat. Ia menegaskan dukungan NasDem untuk Jokowi dan pemerintahan karena keikhlasan.

“Lain halnya kalau memang ada kebijakan dari beliau, ah, itu. Enggak ada masalah bagi saya. Jadi artinya apa pun kebijakan yang terbaik,” tuturnya.

Sementara terkait isu reshuffle kabibet yang disebut akan menyasar ke menteri NasDem, Paloh menyerahkannya kepada Jokowi. Menurutnya, terkait desakan reshuffle dari sejumlah ia menganggap hal itu tak lebih dari pendewasaan berpolitik.

“Sepenuhnya hak prerogatif presiden. Jadi kalau ada yang mengatakan reshuffle lah, ini lah, ya, kita memang harus bisa pahami. Ini proses pematangan dalam berpolitik. Itu bagi kita semua,” pungkas Paloh.

Baca Juga : Presiden Jokowi Minta Ekspor Tembaga Mentah Distop Akhir 2023

Jokowi sendiri sebelumnya sempat menyebut pertemuannya dengan Surya Paloh di Istana Negara pada Kamis (26/1) sore adalah pertemuan biasa. Namun ia enggan membeberkan apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan itu.

“(Pertemuan) biasa-biasa saja. Mau tahu saja (isi pertemuan),” kata Jokowi di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/1).

Jokowi juga membantah dirinya komplain kepada Surya Paloh yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) tanpa berkomunikasi terlebih dahulu. Menurut Jokowi, masalah pencapresan merupakan urusan partai dan koalisi.

“Itu urusannya partai, urusan koalisi,” kata Jokowi usai menghadiri acara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-8 dan Kopi Darat Nasional Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (31/1) malam.

Jokowi juga mengatakan urusan mengusung capres tidak ada hubungannya dengan Presiden. Ia meminta agar segala sesuatu jangan selalu dihubungkan dengan istana. “Apa urusannya presiden? Jangan sering dihubung-hubungkan dengan Istana. Dikit-dikit dengan istana. Istana pekerjaannya banyak,” kata Jokowi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *